Sabtu, 19 Oktober 2013

Pengantar Telematika

         Sejarah  dan Definisi Telematika

Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L’informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa  Perancis telematique . yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Telematique merupakan gabungan dua kata telekomunikasi dan informatika. Pengertian telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunaan komputer dalam sistem telekomunikasi. Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Yang termasuk telematika ini adalah layanan dial up ke internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. Menurut Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai untuk bebrapa macam bidang.
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Tecnology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi. Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile Communication tecnology). Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics)
Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information as well as Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.
Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
§     Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
§    Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
§     Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

       Bidang Ilmu yang mendasar dari Telematika

>>   Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
>>   Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi serta mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.
Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), telematika, multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.

         Bidang Yang Memanfaatkan Telematika

Ada berbagai macam bentuk dari telematika yang telah berkembang di banyak bidang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya “tumpang tindih” karena berbagai kegiatan kerja dapat menggunakan telematika untuk menunjang kinerja dari usaha yang dilakukan. Berbagai macam bentuk tersebut adalah :
•    E-Government
E-government digunakan untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Contoh riil dari program e-government ini adalah adanya badan yang secara khusus mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia. Salah satu target dari tim ini adalah pelaksanaan sistem pemerintahan secara online dalam bentuk situs di internet. Sehingga dengan adanya situs ini, pemerintah dapat menjalankan fungsinya via internet dan memberikan pelayanan yang transparan serta mudah diakses oleh masyarakat luas.
•    E-Commerce
Prinsip dasar dari e-commerce adalah proses jual beli yang dilakukan secara elektronik melalui internet. Proses jual beli yang dimaksud meliputi pemasangan iklan, melakukan pemesanan barang, melakukan pembayaran, sampai mengirim dokumen klaim. Karena e-commerce dapat diakses secara luas di seluruh dunia, maka proses jual beli pun terasa mudah sebab sudah tidak bergantung pada ruang dan waktu. Siapapun dapat membeli barang yang dijual di negara manapun dan kapanpun.
•    E-Learning
E-learning merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan e-learning didukung dengan banyaknya web bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh umur dan gender. Selain 3 bentuk telematika diatas, masih banyak lagi bentuk lainnya yang juga berkembang dengan pesat seperti e-research dan e-medicine. Bentuk telematika yang bukan web dapat dilihat dari penggunaan GPS, teleconference dan sistem 3G yang banyak dikembangkan pada telepon selular.

          Perangkat yang dibutuhkan Dalam Telematika

Interface dalam telematika meliputi banyak hal,salah satu nya adalah :
Perangkat Keras :
§   Video conference –> Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Salah satu fitur yang terdapat pada interface telematika seperti : Aplikasi Berbasis Web (berteknologi internet) yang tidak perlu diinstall di setiap client dan bisa jalan di sistem operasi apapun (Open System) dan juga bisa secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. 
§       LCD Proyektor,
§       Printer,
§       Ploter,
§       Scanner,
§       Digitizer.

          Perangkat Lunak :
§      Aplikasi Keselamatan dan Keamanan misalnya: SOS, Kontrol Jarak Jauh, Tracking Otomatis, dll.
§      Aplikasi navigasi : informasi Trafiki, Cuaca, GPS, dll.
§      Aplikasi komunikasi : Handfree, SMS dan MMS, Video Call, dll
§      Hiburan : Musik, Video, Game, dll.
§   Aplikasi bidang kesehatan misalnya: Respon Kecelakaan, Rekam Medis, Manajemen Sumber Daya, konsultasi Jarak jauh, dll.
§      Aplikasi bidang pemerintahan : Layanan Kependudukan, Catatan Sipil, SIM, dll.
§ Aplikasi Bidang pendidikan : E-Learning, Informasi Akademik, Pendaftaran Online, dll. Sedangkan,Infrastruktur komunikasi untuk mendukung teknologi telematika antara lain adalah jaringan seluler (HP), jaringan Satelit, jaringan Siaran Radio/TV, jaringan Titik Akses dan lainnya.

       Keuntungan dan Kerugian dari Telematika

Keuntungan Telematika :

Manfaat telematika bagi masyarakat antara lain: dunia pendidikan, asosiasi, para pengamat, industri itu sendiri,
1. Manfaat internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
2. Manfaat internet dalam e-Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
3. Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.
4. Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
5. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.
6.  Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing perusahaan

Kerugian Telematika

1. Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
2. Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
3.  Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
4. Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
5. Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.
6. Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan olehhacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5 Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://amahabas.wordpress.com/diary/pengantar-telematika/tugas-1-pengantar-telematika/





Kamis, 30 Mei 2013

RESENSI DARI TUGAS KE-2

RESENSI

a. Data Duplikasi
·         Judul                     : Bijak Berobat Dengan Obat Herbal
·         Penulis                : -
·         Penerbit              : http://www.contoh-artikel.com/2011/08/bijak-berobat-dengan-obat-herbal/
·         No/Tanggal      : 01 Agustus 2011
·         No. Halaman   : 1 Halaman
·         Tema                   : Kesehatan

b. Sinopsis (Ringkasan)
Berobat dengan obat herbal telah menjadi lifestyle masyarakat indonesia akhir-akhir ini. Beragam produk dengan label herbal bermunculan di pasaran. Ada obat sakit kepala, flu, batuk, menambah vitalitas, bahkan obat untuk beberapa penyakit degenerative, semua memberi label aman dikonsumsi dan tanpa efek samping.
Pada dasarnya, ada tiga jenis obat yang berada di bawah pengawasan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yakni jamu atau obat tradisional, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka.
Ada baiknya Anda bersikap bijak agar merasa nyaman saat mengkonsumsi herbal, untuk itu sebaiknya Anda ikuti beberapa tips dibawah ini:

 1. Obat herbal lebih cocok untuk mengobati penyakit degenerative semacam diabetes, kolesterol, kanker,    dan lain-lain.
2. Periksa kemasan apakah obat herbal tersebut sudah terdaftar di BPOM.
3. Lihat kemasan kadaluarsanya, dan belilah di apotik atau toko obat yang dapat dipercaya.
4. Baca aturan pakai, dan jangan mengkonsumsinya secara berlebihan.

c. Keunggulan
Ada beberapa kelibihan yang terdapat dalam artikel ini. Kita dapat mengetahui bahwa obat herbal merupakan salah satu cara pengobatan yang telah disetujui oleh badan terkait dan kita juga dapat mengetahui penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan obat herbal. Selain itu pembaca juga mengetahui bagaimana cara yang bijak untuk menggunakan obat herbal.

d. Kelemahan
Menurut saya kelemahan pada artikel ini hanya sedikit, yaitu kurang banyaknya materi yang dibahas dalam artikel ini.

e. Pendapat Akhir

Setelah saya membaca artikel ini,  saya tertarik untuk membuat resensinya. Karena isi dari artikel ini sangat bermanfaat bgi pembacanya, dan dapat menjadi salah satu cara metode penyembuhan penyakit. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembacanya. 

Kamis, 18 April 2013

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA



TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA
KHASIAT OBAT HERBAL















DIAN  ULUMIA
11110974
3KA19



UNIVERSITAS  GUNADARMA
KATA  PENGANTAR


Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. 
Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Bahasa Indonesia.
Perkembangan ilmu kesehatan saat ini sangatlah pesat, salah satunya dengan adanya pengobatan herbal. Manfaatobat herbal ini adalah luar biasa, karena obat ini terbuat dari bahan alami yang berasal dari alam sehingga tidak dapat membahayakan kesehatan tubuh. Obat herbal juga ramah lingkungan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang perkembangan kesehatan khusus nya obat herbal, yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada  dosen pembimbing  saya  meminta  masukannya demi  perbaikan pembuatan makalah saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Jakarta,15 April 2013
Penyusun


DAFTAR  ISI




Halaman
Kata Pengantar............................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................... ii
I     PENDAHULUAN............................................................................... 1
               1.1 Latar Belakang Masalah........................................................ 1
               1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2
               1.3 Tujuan Penulisan................................................................... 2
II    LANDASAN TEORI......................................................................... 3
               2.1 Artikel................................................................................... 3
III   PENUTUP......................................................................................... 4
               3.1 SIMPULAN........................................................................... 4
               3.2 SARAN................................................................................. 4
               DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 5




I.                   PENDAHULUAN


1.1              Latar  Belakang

 Obat herbal merupakan warisan budaya bangsa perlu terus dilestariakan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Produksi, dan penggunaan obat herbal di Indonesia memperlihatkan kecendrungan terus meningkat, baik jenis maupun volumenya. Perkembangan ini telah mendorong pertumbuhan usaha di bidang obat  herbal, mulai dari usaha budidaya tanaman obat, usaha industri obat herbal, penjaja dan penyeduh obat herbal atau jamu. Bersamaan itu upaya pemanfaatan obat herbal dalam pelayanan kesehatan formal juga terus digalakkan melalui berbagai kegiatan uji klinik lebih lanjut.

Meningkatkan produksi, peredaran dan penggunaan obat herbal, di sisi lain dicemari oleh beredarnya obat herbal yang tidak terdaftar, obat herbal yang mengandung bahan kimia obat atau mengandung bahan-bahan berbahaya lainnya serta obat herbal yang tidak memenuhi persyaratan mutu. Peredaran dan penggunaan obat herbal seperti ini selain sangat membahayakan kesehatan/jiwa konsumen juga merusak citra obat herbal secara keseluruhan. Guna melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan obat herbal yang tidak terdaftar atau tidak memenuhi syarat , ditempuh berbagai langkah strategis, antara lain penyebaran informasi yang cukup kepada masyarakat dan pengusaha, termasuk informasi mengenai peraturan perundangan-undangan yang berlaku di bidang obat herbal.  

1.2              Tujuan

- Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan obat herbal
- Keunggulan obat herbal

1.3       Manfaat

- Untuk menambah pengetahuan tentang cara obat herbal pada kesehatan tubuh
- Agar pembaca dapat mengetahui lebih jelas tentang obat-obatan herbal
- mengetahui khasiat dari obat hebal




II.                LANDASAN TEORI

Bijak Berobat Dengan Obat Herbal
Berobat dengan herbal telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia akhir- akhir ini. Beragam produk dengan label herbal bermunculan di pasaran. Ada obat untuk sakit kepala, flu, batuk, menambah vitalitas, bahkan obat untuk beberapa penyakit degenerative, semua memberi label aman dikonsumsi dan tanpa efek samping. Benarkah demikian?
“Aduh, saya sudah pilek nih, harus buru- buru minum habbat” tutur Yati (26) seorang guru di Pasuruan.
“Sejak saya rutin mengkonsumsi madu, habbatussauda, dan sari kurma. Alhamdulillah sekarang jarang sakit, padahal aktivitas sebagai ibu rumah tangga dan momprener banyak menyita waktu dan tenaga” Erni (37) seorang ibu rumah tangga di Pekalongan berkomentar.
Dua komentar diatas mungkin sering Anda temui saat ini. Konsumsi obat-obatan herbal tampaknya kian populer di tengah pengobatan modern. Dari ragam jenisnya, ada jamu, obat herbal terstandar, serta fitofarmaka yang dikembangkan dengan bantuan pengawasan dari pemerintah. Menjamurnya produksi obat herbal, dan took- took penyedia herbal membuktikan bahwa herbal telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia.
Jika dibandingkan dengan obat-obatan medis, cara kerja herbal memang lebih lambat. Jika hanya dikonsumsi sekali dua kali, belum tentu khasiatnya terasa. Minimal, obat-obatan herbal ini dikonsumsi selama satu minggu agar khasiatnya benar-benar terasa.
Meski khasiatnya bekerja lambat seorang Ahli Herbal dari Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, APT, memastikan bahwa obat-obatan herbal cukup efektif menyembuhkan sakit tanpa efek samping yang berbahaya.
Namun penarikan beberapa jenis obat herbal mengundang ketakutan banyak orang. Sebagian yang masih ragu dengan khasiat herbal malah mundur dan mengurungkan niat. Kuncinya, cerdas memilih herbal aman. Niat sehat malah jadi sakit, begitu kira-kira kalau Anda salah memilih obat herbal. Daripada terus dihantui rasa takut memanfaatkan herbal, menjadi tindakan lebih bijak bila kita mengetahui ciri-ciri obat herbal yang aman.
Pada dasarnya, ada tiga jenis herbal yang berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni jamu atau obat tradisional, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka.

Bijak Menkonsumsi Obat Herbal
Ada baiknya Anda bersikap bijak agar merasa nyaman saat mengkonsumsi herbal, untuk itu sebaiknya Anda ikuti beberapa tips dibawah ini.
1. Obat herbal lebih cocok untuk mengobati penyakit degenerative semacam diabetes, kolesterol, kanker dan lain- lain.
2. Periksa kemasan apakah obat herbal tersebut sudah terdaftar di BPOM.
3. Lihat kemasan kadaluarsanya, dan belilah di apotik atau took obat yang dapat dipercaya.
4. Baca aturan pakai, dan jangan mengkonsumsinya secara berlebihan.



III.             PENUTUP


3.1         KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang ditulis penulis, maka penulis menyimpulkan bahwa pengobatan herbal lebih aman dilakukan karna terbuat dari bahan-bahan yang alami sehingga yidak berbahaya bagi kesehatan tubuh dan tidak ada efek sampingnya. Biarpun khasiatnya lebih lambat dirasakan dibandingkan obat non-herbal.

3.2         SARAN

Penilis menyarankan keada para pembaca agar dapat memilih pengobatan dengan cara menggunakan obat herbal karna berkhasiat dan tidak memiliki efek samping.


IV.              DAFTAR PUSTAKA