Jumat, 21 Desember 2012

Kutipan, Daftar Pustaka dan Abstrak



Kutipan

    1.  Pengertian dan Jenis Kutipan
  Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang/pembicara/ orang terkenal, yang terpadat dalam buku, acuan, atau penuturan lisan. Kutipan ini dapat berupa kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Kutipan Langsung :
Adalah pinjaman kalimat ataup pendapat seorang pengarang/pembicara/orang terkenal yang diambil secara lengkap (perkata atau per kalimat) dari sumbernya.

Kutipan Tidak Langsung: 
Adalah pinjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang/pembicara/orang terkenal yang diambil intinya saja.

   2.  Cara – Cara Mengutip
a.   Mengutip Kutipan Langsung ≤4 baris
1.   Kutipan terintegrasi dengan teks penulis dalam satu paragraf.
2.  Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
3.  Kutipan daput tanda kutip.
b.  Mengutip Kutipan Langsung ≥5 baris
1. Kutipan dipisahkan dari teks penulis dalam jarak 2,5-3 spasi. Seluruh kutipan ditulis menjorok ke kanan, yaitu 5-7 spasi dari kiri teks penulis.
2.  Jarak anatar baris 1,5-2 spasi.
3.  Kutipan boleh diapit tanda kutip, boleh tidak.
c.  Mengutip Kutipan Tidak Langsung
1. Kutipan terintegrasi sengan teks penulis dalam satu    paragraf.
2.  Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
3.  Kutipan tidak diapit tanda kutip.
d.  Mengutip Kutipan di Kaki Halaman
1. Kutipan terpisah dari teks penulis (yaitu ditulis di kaki halaman).
2.  Jarak antar baris 1 spasi.
3.  Kutipan diapit danda kutip.
e.  Mengutip Kutipan dari Penuturan Lisan
   (Caranya sama dengan mengutip untuk kutipan langsung ≤4 baris)

  Sumber kutipan dapat ditulis dekat kutipan (sebelum atauSesudah kutipan) di tubuh halaman atau di kaki halaman (sebagai catatan kaki). Penulisan sumber kutipan untuk setiap jenis acuan berbeda.
a.   Buku karya Asli (Bukan Terjemahan)
    Nama penulis,tahun terbit buku : nomor halaman
  Contoh: Hadi Purnomo (2004:31) mengemukakan bahwa...............(Gorys Keraf,2003:46)

b.  Buku Terjemahan
   Nama penulis buku ali + terjemahan + nama penerjemah, tahun terbit buku terjemahan:nomor halaman
 Contoh: Menurut Philip Kottler (terjemahan Sri Werdiningsih,2002:52),.......................................

c.   Artikel dalam Koran/Majalah/Jurnal/Buku Bunga Rampai
  Nama penulis + dalam + nama koran/majalah/jurnal, tanggal pembuatan artikel, halaman nama penulis + dalam + judul buku bunga rampai, tahun terbit buku:nomor halaman
  Contoh: Alex Cahya (dalam Jawa Pos, 9 April 2008, hlm.4) berpendapat bahwa ................................... Budiman hariyanto menyatakan, ..................(dalam Nilai-Nilai Manusia,2006:19).

d.   Makalah/TA/Skripsi/Tesis/Disertasi/Laporan Penelitian
    Nama penulis, jenis karangan, tahun penulisan:nomor halaman
 Contoh: Berdasarkan hasil penelitiannya, Devi Kumalasari menyatakan,.............................(Skripsi,2005:48).
e.   Situs (dari Internet)
    Nama penulis, situs, tanggal pemuatan materi
   Contoh: Joko Veryanto menyebutkan,................(www.jadibaik.com, 6 April 2007).

f.    Penuturan Lisan
    Nama pembicara, nama acara/pertemuan, tanggal penyampaian materi
   Contoh: Inu Kencana menuturkan,......................(today’s Dialogue Metro TV, 28 April 2008).

g.    Kutipan dalam Kutipan
1)    Dalam Buku
   nama penutur + dalam + nama penulis buku, tahun terbit buku :nomor halamanContoh : Menurut M.Samsudin (dalam Rita Siahaan, 2004:27),…………..

2)     Dalam Penuturan Lisan
     nama penutur + dalam + nama pembicara, nama acara, tanggalpenyampaian materiContoh : Presiden SBY mengimbau, …….. (dalam Andi Malarangeng,Dialog Interaktif SCTV, 2008).

Daftar Pustaka

      1.        Pengertian
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam, bibliografi mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang calon sarjana. atau scorang cendekiawan, daftar kepustakaan itu merupakan suatu hat yang sangat penting.

     2.    Fungsi
Untuk mendeskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan, karena itu fungsi catatan kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
Selain itu berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Pada daftar pustaka dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.

     3.    Unsur-Unsur
1)    Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
2)   Judul buku, termasuk judul tambahan.
3)   Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
4)   Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun. 
      4.    Bentuk
Daftar isi disusun menurut urutan alfabetis dan nama pengarangnya. Untuk maksud tersebut nama-nama pengarang harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau ada. Jarak antara baris dengan baris adalab spasi rapat.
Jarak antara pokok dengan pokok adalah spasi ganda. Tiap pokok disusun sejajar secara vertikal. dimulai dan pinggir margin kiri, sedangkan baris kedua, ketiga, dan seterusnya dan tiap pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan lima ketikan ke dalam untuk alinea baru) atau empat ketikan (bagi karya yang mempergunakan 7 ketikan ke dalam untuk alinea baru).
     5.    Contoh Daftar Pustaka
1)    Kutipan dari Buku
   Bell, Stewart. The Martyr’s Oath: The Apprenticeship of a Homegrown Terrorist.Mississauga, ON: Wiley, 2005.
2)   Buku dengan Dua Pengarang atau Editor
   Bohlman, Herbet M., and Mary Jane Dundas. The Legal, Ethical and International Environment of Business. 5th ed. Cincinnati, OH: West 2002.
3)   Buku dengan Tiga Pengarang atai Editor
    Clancy, Tm, Carl Stiner, and Tony Koltz. Shaodw Warriors: Inside the Spesial Forces. New York: Putnam, 2002.
4)   Buku dengan Pengarang Lebih dari Tiga
   Nelson, Miriam E,. Kristin R. Baker, Ronenn Roubenoff, and Lawrence Lindner. Strong Women and Men Beat Arthritis. New York: Perigee, 2003.
5)   Buku Tanpa Pengarang
    Maclean’s Canada’s Century: An Illustrated History of the People and Events That Shaped Our Identity. Toronto: Key, 1999.
6)   Buku Tanpa Pengarang dan Diterjemahkan Orang Lain
    Muller, Melissa. Anne Frank: The Biography. Trans. Rita dan Robert Kimber. New York: Metropolitan, 1998.
7)   Kutipan dari Artikel
    Nielsen, Laura Beth. “Subtle, Pervasive, Harmful: Racist and Sexist Remarks in Public as Hate Speech.” Journal of Social Issue 58.2 (2002): 265.
8)   Kutipan dari Seminar
   Bentliff, G. And O’Donovan, T. Diffusion artefacts of scanning tunnelling electron microscopy. Fifth International Workshop of Electron Microscopic Techniques. Humbolt, Canada, 1998.
9)   Kutipan dari DVD, CD, Program Komputer Dll
     A Place in the Sun. Dir. George Stevens> 1951. DVD. Paramount, 2001.
10)  Kutipan dari Film
     Charlie and the Chocolate Factory. Dir. Tim Burton. Based on book by Roald  Dahl. Perf. Jonny depp. Warner, 2005.
11)  Kutipan dari Internet
    Gearan, Anne. “Justice Dept: Gun Rights Protected.” Washington Post. 8 May 2002. SIRS. Iona Catholic Secondary school, Mississauga, ON. 23 Apr. 2004 <http://.sirs.com>.
12)  Kutipan dari Wawancara 
     Blair, Tony. Interview. Prime Minister’s Office. 31 May 2003. 13 Apr.  2006 <http://www.pm.gov.uk/output/Page3797.asp>.

Abstrak
Pengertian abstrak sangat banyak, dalam bidang seni juga menggunakan istilah abstrak. Untuk itu, sebelum membahas contoh abstrak, ada baiknya Anda lebih mengenal dengan abstrak pada karya ilmiah dan skripsi.
Menurut American National Standars Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Tujuan Membuat Abstrak
Ada dua konsep utama dalam membuat abstrak, yaitu conciseness yang artyinya ringkas dan padat. Konsep utama kedua adalah sigificance yang artinya bahwa laporan informasi atau karya yang Anda buat itu penting sekali. Lebih lanjut, berikut dipaparkan tujuan dari membuat abstrak. Lima tujuan membuat abstrak, antara lain sebagai berikut:
1)      Current Awareness
     Current Awareness jika diartikan adalah secara kata kesadaran saat ini, namun arti yang dimaksud adalah abstrak Anda dibuat bertujuan untuk memudahkan pembaca mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen.
2)     Menghemat Waktu Pembaca
   Apabila tujuan membuat abstrak yang pertama adalah memudahkan pembaca maka dengan adanya abstrak dapat menghemat waktu pembaca.
3)     Melanjutkan Membaca atau Tidak?
     Dengan adanya abstrak, pembaca akan dengan cepat membuat keputusan apakah akan melanjutkan membaca karya ilmiah atau skripi Anda atau tidak.
4)     Menghindari Terjadi Duplikasi Tulisan
     Abstrak bertujuan menghindari terjadi nya plagiasi atau duplikasi tulisan.
5)     Keyword
   Keyword digunakan untuk memudahkan dalam peyimpanan secara elektronis. Selain itu, dalam abstrak ada kata kunci yang sebaiknya Anda buat, dengan begitu akan memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis karena karya Anda akan disimpan di perpustakaan dan dibaca banyak akademis yang membutuhkan pemikiran dan gagasan Anda.
Hal – Hal yang Terkandung dalam Abstrak
Ada enam hal yang terkandung dalam abstrak, antara lain sebagai berikut:
1)    Tujuan (Purpose)
    Abstrak yang Anda buat berisi alasan menulis karya ilmiah Anda atau laporan penelitian (skripsi). Selain itu, di dalamnya juga dapat berisi ide utama dari karya yang Anda tulis.
2)   Cakupan (Scope)
    Kemudian setelah memaparkan tujuan dari karya ilmiah atau skripsi Anda dalam abstrak, berikutnya menjelaskan fokus masalah apa dalam karya ilmiah atau skripsi yang menjadi konsentrasi Anda dalam membahas masalah untuk karya ilmiah dan skripsi.
3)   Metode (Method)
  Abstrak yang dibuat juga harus berisi pemaparan metode penelitian yang diperoleh, lalu yakinkan pembaca dengan memaparkan validitas dari ide utama.
4)   Hasil (Result) 
     Dalam abstrak juga dipaparkan konsekuensi dari permasalahan yang Anda bahas atau teliti.
5)   Rekomendasi(Recommendations)
  Berdasarkan pemaparan konsekuensi masalah yang Anda bahas, kemudian memaparkan solusi yang direkomendasikan dan perubahan atau aksi tertentu dari masalah yang Anda teliti.
6)   Kesimpulan (Conclusions)
  Bagian paling akhir dari sebuah abstrak adalah pemaparan simpulan dari penelitian yang dibahas.
Jenis – Jenis Abstrak
Jenis-jenis abstrak antara lain sebagi berikut:
1.     Abstrak Deskriptif
Ciri-ciri abstrak deskriptif adalah:
1)    Hanya menyajikan uraian sangat singkat tentang isi tulisan.
2)   Tidak menguraikan apa yang dibahas dalam tiap bab dalam tulisan tersebut.
3)  Abstrak disusun dalam kalimat tunggal. Abstrak deskriptif tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif.
2.    Abstrak Normatif
Abstrak normatif berisi:
1)    Ringkasan (Precise)
Ciri-ciri ringkasan:
·         Ringkasan adalah penyajian singkat tentang isi tulisan.
·     Pada abstrak informatif, penulis menguraikan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan secara singkat, termasuk uraian singkat dari masalah dan solusi yang dibahas dalam tulisan.
2)   Ikhtisar (Summary)
Ciri-ciri ikhtisar:
·         Abstrak ini sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian.
·         Ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan
·     Dalam uraiannya, ikhtisar tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti hanya pada ringkasan sehingga masalah dan solusi dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara singkat.
·         Ilustrasi pun kadang diperlukan dalam sebuah ikhtisar.
Ketentuan  Penulisan Abstrak
Ada beberapa ketentuan umum dalam penulisan abstrak pada skripsi, antara lain sebagai berikut:
1)  Jumlah kata dalam abstrak maksimum 200 kata dengan spasi tunggal (single space).
2)   Bila skripsi dalam bahasa Inggris maka abstrak ditulis ke dalam bahasa Inggris pula, bila ditulisa dalam bahasa Indonesia maka abstraknya juga dalam bahasa Indonesia.
3) Istilah asing pada abstrak berbahsa Indonesia ditulis dalam cetak miring (italic), sedangkan dalam bahsa Inggris semua teks ditulis tegak.
4)   Nama mahasiswa (tanpa NIM) ditulis pada bagian atas abstrak, diikuti dengan jelas jenis dan judul skripsi. Di beberapa perguruan tinggi mencantumkan NIM setelah nama mahasiswa.
5)   Pada bagian bawah abstrak ditulis kata kunci.keyword yang merupakan topik yang dibahas pada skripsi. Kata kunci berupa kata minimal 3 kata. Pencantuman kata kunci di beberapa perguruan tinggi mengenai ketentuan abstrak pada skripsi ada yang diletakkan di bagian atas setelah keterangan judul skripsi.
Contoh Abstrak pada Karya Ilmiah
AIDS DALAM PROFESI DOKTER GIGI
Dalam kangan ilmiah ini akan diketengahkan hal-hal mengenai ciri-ciri virus AIDS, cara penularan, cara pencegahan, prevalensi, dan distribusi virus dalam profesi dokter gigi. Dengan informasi baru ini diharapkan, para dokter gigi akan dapat memahami resiko tertular, menulari ataupun sebagai sumber penyebaran virus tersebut.

Minggu, 04 November 2012

Bagaimana Cara Membuat Blog Yang Baik

     Blog yang baik adalah blog yang dibuat sesuai dengan tujuan pembuatnya, dibuat dengan tujuan khusus sehingga isi dari tulisan tersebit dapat bermanfaat bagi pembacanya. Blog biasanya dibuat dengan tampilan yang menarik segingga semakin banyak pengunjung yang akan melihat isi dari blog, blog yang menarik juga dapat diisi dengan iklan-iklan juga kaliamat mengajak yang bertujuan untuk menarik para pembaca. Blog tidak boleh diisi dengan tulisan yang mengandung berita bohong ataupun tidak bener.
     Banyak sekali kegunaan blog yang dapat kita manfaatkan, biasanya blog diisi dengan informasi-informasi penting, pemberitaan yang sedang berkembang di masyarakat, pengalamaan pribadi, promosi dan lain-lain blog juga bisa digunakan dalam segala bidang, seperti:
  • pendidikan
  • bisnis
  • fashion
  • politik
  • dll
     Jika ingin membuat blog yang baik buatlah blog yang orisinil. Apabila ingin menulis tulisan yang didalamnya mempunya sumber-sumber tulisan maka kita wajib meletakan nya didalam tulisan tersebut dapat berupa link ataupun daftar pustaka sehingga para pembaca dapat mengetahui sumber-sumber tulisan lebih jelas.
     Sebaiknya blog yang baik mengandung hal-hal dibawah ini:
  • bermanfaat
  • informatif
  • orisinil
  • unik
  • inofatif

Penggunaan dan Fungsi Tanda Baca



Pemakaian Tanda Baca
Dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf dan tanda baca sering muncul. Dan di dalam penulisan tanda baca sering sekali kita lalai dan melakukan kesalahan dalam penulisanya. Sehingga menjadikan karangan atau karya ilmiah kita menjadi sebuah karya yang kurang baik karena ada kesalahan dalam penulisanya. Dari berbagai kesalahan itu, sebenarnya para penulis karya ilmiah mampu untuk membuat tulisanya, akan tetapi mereka sering lalai dan ceroboh dalam penggunaan tanda baca, sehingga terkadang membuat sebuah kalimat menjadi rancu dan berbeda arti. Oleh karena itu, pemakaian tanda baca dalam penyusunan kalimat sangat perlu untuk diperhatikan.

Macam-Macam Tanda Baca
Tanda tanda baca yang dipakai dalam penuisan yaitu:
·         Tanda titik(.)
·         Tanda koma(,)
·         Tanda titik koma(;)
·         Tanda titik dua (:)
·         Tanda hubung(-)
·         Tanda pisah (—)
·         Tanda Tanya(?)
·         Tanda seru(!)
·         Tanda kurung((…))
·         Tanda petik ganda(“…”)
·         Tanda petik tunggal(‘…’)

Fungsi Tanda Baca
Dari macam-macam tanda baca yang telah disebutkan tadi, masing masing tanda baca memiliki fungsi dan kegunaanya masing-masing.
Fungsi dari macam-macam tanda tersebut adalah:

·         Tanda Titik (.)
1.      Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: -Ayahku tinggal di Solo.
-Biarlah mereka duduk di sana.
-Dia menanyakan siapa yang akan datang.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
2.      Dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:  Irwan S. Gatot
3.      Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh: Dr. (doktor), S.E. (sarjana ekonomi), Kol. (kolonel), Bpk. (bapak)
4.      Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
-Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
-Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung
Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
Nomor gironya 5645678
5.      Dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh: dll. (dan lain-lain), dsb. (dan sebagainya), tgl. (tanggal), hlm. (halaman)

·         Tanda Koma (,)

1.      Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
2.      Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: nama saya bukan anisa, tetapi elisa
3.      Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
4.      Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh: Oleh karena itu, kamu harus datang.
5.      Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: “Saya sedih sekali”, Kata adik.

·         Tanda Titik Koma (;)

1.      Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
2.  Dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik menonton TV

·         Tanda Titik Dua (:)

1.      Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
2.      Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Tari      : “bisa tolong ambilkan buku itu”
wini     : “ya, tentu saja”
3.      Dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.

·         Tanda Hubung (-)
1.      Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
2.      Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh : di-charter ,pen-tackle-an
3.      Dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan
atau kata, dan nama jabatan rangkap.
Contoh:

ü  se-Indonesia hadiah ke-2
ü  tahun 50-an
ü  ber-SMA
ü  KTP-nya nomor 11111
ü  sinar-X
ü  Menteri-Sekretaris Negara

·         Tanda Pisah ( —)
1.      Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Contoh: kemerdekean bangsa itu—saya yakin akan tercapai—jika diperjungkan oleh bangsa itu sendiri.
2.      Dipakai untuk menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
Contoh: Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
3.      Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’, atau ‘sampai’.
Contoh: 1919–1921, Medan–Jakarta, 10–13 Desember 1999

·         Tanda Tanya (?)
1.      dipakai pada akhir tanya.
Contoh: Kapan ia berangkat?, Saudara tahu, bukan?
2.      Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).


·         Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh: Alangkah mengerikannya peristiwa itu!

·         Tanda Kurung ((…))
1.      Dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
2.      Dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.

·         Tanda Petik (“…”)
1.      Dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh: “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
2.      dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh: Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo.
3.      Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.

·         Tanda Petik Tunggal (‘…’)
1.      Dipakai untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh: “Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
2.      Dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh: feed-back ‘balikan’


Tanda baca mempunyai banyak jenis dan tipenya yang masing-masing mempunyai fungsi yang tidak sama. Fungsi tanda baca secara umum adalah untuk menjaga keefektifan komunikasi, berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan , dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Setiap tanda baca mempunyai aturan penggunaan dan fungsinya sendiri yang tidak dapat diganggu gugat. Penggunaan yang salah akan menyebabkan kericuhan dan mengganggu kelancaran komunikasi.

Daftar Pustaka
Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.
Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka.
Umiyati Nunung. Dkk. 2011, Buku Pustaka untuk Pendekar SMA IPA. Edisi-1. Depok : Nava Aksara
Sumber internet:
wikipedia.org/wiki/Tanda_baca
wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca
tatabahasabm.tripod.com/tata/tbaca.htm